Kenali Makanan Pantangan untuk Pengidap Endometriosis
Siberzone.id - Endometriosis terjadi ketika jaringan mirip rahim yang bernama endometrium berkembang di luar rahim. Jaringan ini dapat tumbuh di saluran tuba, ovarium, atau usus. Meskipun jarang, endometrium juga bisa tumbuh di bagian lain dari tubuh.
Endometriosis terkadang tidak menimbulkan gejala, tetapi bisa juga menyebabkan rasa nyeri parah selama menstruasi.
Jika terkena endometriosis, penting untuk memperhatikan asupan makanan, terutama menghindari makanan tertentu.
Makanan Pantangan Endometriosis
Pilihan gaya hidup tertentu dapat mempengaruhi perkembangan endometriosis dan meningkatkan risiko mengembangkannya. Ini juga dapat berdampak pada seberapa menyakitkan atau terkelolanya gangguan tersebut dengan baik.
Meskipun penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk sepenuhnya menghubungkan makanan atau kebiasaan gaya hidup tertentu dengan endometriosis, beberapa makanan ini memengaruhi kondisi ini secara negatif:
1. Makanan Tinggi Lemak Trans
Lemak trans secara alami terkandung dalam produk hewani dan bisa juga ditambahkan oleh industri makanan olahan untuk rasa dan tekstur. Lemak trans juga terkandung dalam gorengan dan makanan cepat saji.
Meski enak, lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Mengonsumsi lemak trans juga meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction pada 2010 menganalisis data 12 tahun dari Nurses’ Health Study II, yang secara khusus mengamati pola makan wanita
2. Makanan yang Mengandung Gluten
Gluten adalah protein yang ditemukan di sebagian besar biji-bijian, dan biasanya berfungsi sebagai pengikat pada roti dan makanan yang dipanggang.
Tidak ada banyak bukti dampak buruk gluten terhadap endometriosis. Namun, penelitian yang diterbitkan di jurnal Europe PMC pada 2012 melakukan penelitian terhadap 207 pasien endometriosis yang menjalani diet bebas gluten.
Setelah 12 bulan menjalani diet bebas gluten, 75 persen pengidap endometriosis mengalami perubahan signifikan secara statistik dalam rasa sakit mereka. Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa diet bebas gluten dapat meringankan gejala yang menyakitkan.
Peneliti menduga bahwa gluten dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh. Inilah yang kemudian memperburuk nyeri akibat endometriosis.
3. Makanan Tinggi FODMAP
FODMAP adalah singkatan dari fermentable oligosaccharides, disaccharides, monosaccharides and polyols, atau oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol yang dapat difermentasi.
Ini adalah karbohidrat rantai pendek yang sulit diserap usus kecil. Akibatnya, beberapa orang dapat mengalami masalah pencernaan seperti kram perut, diare, dan kembung setelah mengonsumsi makanan tinggi FODMAP.
Beberapa contoh makanan tinggi FODMAP adalah susu dan produk olahannya seperti yoghurt, produk gandum, asparagus, bawang, apel, dan pir.
Sebuah studi kecil dalam The Australian & New Zealand Journal of Obstetrics & Gynecology pada 2017 dilakukan terhadap 160 wanita.
Para peneliti menemukan efektivitas diet rendah FODMAP pada wanita yang mengidap endometriosis dan irritable bowel syndrome (IBS).
Beberapa contoh makanan tinggi FODMAP adalah gandum, bawang bombay, bawang putih, pemanis buatan, dan beberapa buah seperti apel, aprikot, ceri, mangga, persik, pir hingga semangka.
4. Daging Merah
Sebuah tinjauan studi dalam jurnal Ginekologia Polska pada 2017 menyebutkan adanya pengaruh makanan terhadap peningkatan risiko perkembangan endometriosis.
Para peneliti menemukan bahwa daging merah menjadi salah satu makanan pantangan endometriosis.
Alasan pasti untuk hubungan endometriosis dan konsumsi daging merah tidak jelas. Namun, penelitian telah menemukan daging merah dapat menyebabkan peradangan di tubuh, yang dapat memperburuk kondisi ini.
Penulis : Erin Andani
- 250070 views