UIN Fatmawati Gelar Seminar Nasional Politik Legislasi Di Indonesia
Siberzone.id - Rektor Dr. Prof. Dr. Zulkarnain, resmi membuka Seminar Nasional dengan tema 'Politik Ligislasi di Indonesia' Se-Indonesia di Aula Prof. Djamaan Nur Kampus UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu, Selasa (09/07/24).

Kegiatan seminar ini dihadiri Narasumber Prof. Dr. Syaifullah, M.Hum, juga selaku Ketua Umum APHUTARI, Prof. Dr. Khamami Zada, MH, dan Dr. Mardi Chandra, M.Ag, MH, dan moderator Zacky Antony, SH., MH., serta peserta Seminar APHUTARI ( Asosiasi Program Study Hukum Tata Negara (Siyasah) Indonesia), Mahasiswa UIN diatas semester 5 serta sudah S2 dan Dosen-dosen UIN.
Dalam kesempatan ini, Rektor UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu Prof. Dr. Zulkarnain, M.Pd., mengatakan, masalah legislagi hukum di Indonesia sebenarnya legalisasi humum itu sudah bagus. Namun, penerapanya yang kadang kala kita memahaminya tidak semudah membalikan telapak tangan.
"Salah satu contoh masalah Omnibus Law sampai sekarang kata pemerintah, ya pemerintah yang paling pas itu. Jadi kata buruh ya kurang pas. Jadi kita butuh legalisasi hukum di Indonesia berkembang sesuai dengan apa yang kita harapkan. Kemudian salah satu contoh lagi yang teranyarkan pemecatan Ketua KPU berarti ada gigihnya terakhir lagi bebasnya Pegi, kan ragu Pegi itu bebas ternyata bahwa hukum masih berpihak dengan orang yang mengamalkan ajaran hukum itu sendiri," ucapnya.
Target dari kegiatan ini, yang pertama memberikan informasi kepada mahasiswa begitulah kondisi politik hukum yang ada di Indonesia.
"Bagaimana cara berkembangnya sesuai dengan dinamika Indonesia banyak suku, bahasa, dan banyak kegiatan," lanjutnya.
Kegiatan seperti ini untuk perguruan tinggi memang harus termotifasi secara alami, karena salah satu kelemahan mahasiswa semenjak sudah terikat dengan MoU dengan sarana pendidikan. Ini membuat masalah menjadi instan, akibatnya itu tidak semangat untuk membangun.
"Tidak semangat untuk membangun terutama dunia baca, karena sudah menjadi problem nasional. Jadi mahasiswa itu tidak baca termasuk Dosen. Ini fakta lapangannya, kalau mahasiswa lebih aktif tapi tidak memahami situasi," tuturnya.
"Kita memahami situasi nasional tentang politik legislasi di Indonesia. Jadi mahasiswa harus memahami mana politik praktis, mana politik prakmatis. Seminar ini merasa pradilan kita dalam berdialog, serta persoalan-persoalan yang berkaitan dengan hukum terutama politik ligislasi," pungkasnya.
Reporter : Erin Andani
Ediitor : Nur leli
- 250023 views