Skip to main content
x

Patung Kuda Tanggungjawab Yayasan Fatmawati

Siberzone.id, Bengkulu - Berita menghilangnya patung kuda di simpang lima Suprapto yang seharga 1,2 milyar, ditanggapi langsung oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu Iskandar ZO, melalui telpon selulernya.

"Jadi masalah patung Fatmawati itu kan anggaran dari BUMN, mulai dari pembuatan patung, sampai pemasangan dan  memindahkan patung kuda untuk diganti dengan patung yang baru. Dari pihak BUMN, mereka menyerahkan segala pekerjaan dan tanggungjawab ke yayasan Fatmawati pusat, kemudian dibantu oleh pengurus yayasan Fatmawati yang berada di Bengkulu, dan pembangunan patung Fatmawati yang dibiayai oleh BUMN itu yang menjadi PIC nya Bank BTN.

Pemerintah kota dan Pemerintah Provinsi sifatnya mendukung, apalagi inikan pahlawan nasional, ketika patung kuda itu mau dipindahkan, pihak yayasan berkirim surat ke gubernur minta surat persetujuan dari pemerintah kota, keluarlah surat persetujuan yang ditandatangani Helmi, dibongkar lah patung kuda dan dibangun lah itu," jelas Iskandar ZO.

Patung kuda itu, sambung Iskandar ZO, sekarang diamankan oleh pak Aminudin yang ditunjuk oleh yayasan Fatmawati pusat selama belum ditentukan lokasi patung kuda yang baru.

Baca : Berita Duka : Patung Kuda Seharga 1,2 Milyar Menghilang

Setelah dibongkar, lanjutnya, ada beberapa alternatif lokasi penempatan patung kuda tersebut sudah di jajaki, pertama itu di simpang empat Betungan.

"dan ditugaskanlah ibu Ning kepala dinas PUPR Provinsi Bengkulu untuk koordinasi ke Balai Jalan, dan Bu Nining sudah beberapa kali berusaha untuk meminta ijin, namun persetujuan itu tidak diperoleh karena dengan akan dibangun akses jalan tol disana.

Kemudian lokasi di pindah ke poros simpang empat Nakau, dan setelah diukur ternyata space jalan disana tidak cukup, karena terlalu kecil, maka batallah lokasi patung kuda disana.

Maka kita dapat usulan dari bang Ken untuk meletakkan patung kuda tersebut di depan Rafles city, konsep nya menghadap ke laut seperti di Singapura. Dan oleh ibu Nining di urus ijin tersebut ke balai pengamanan pantai, dan sampai sekarang belum ada kejelasan ijin disana," ungkapnya.

Untuk itu, sambungnya, kita akan lakukan koordinasi dengan Walikota Bengkulu, minta petunjuk dimana sebaiknya patung kuda itu diletakkan, sebelum ada petunjuk maka patung masih ada di yayasan Fatmawati, karena pihak kota tidak mau menerima, mereka mau semua urusan bongkar pasang menjadi tanggung jawab pihak yayasan, karena untuk membangun lokasi baru kan pasti memerlukan biaya.

"Intinya, patung kuda yang merupakan aset kota itu ada dan tidak hilang, bahkan sekarang masih aman, dan lokasinya di sebelah rumah Dadang Mishal masuk gang dekat rumah dinas Kapolda Bengkulu, tepatnya patung tersebut diletakkan di halaman masjid itu," pungkas Iskandar ZO.

Masalah ini langsung di konfirmasi dengan ketua Komisi 1 DPRD Kota Bengkulu, Teuku Zulkarnain, di ruang kerjanya, beliau membenarkan jika memang tanggungjawab bongkar-pasang patung kuda itu, ada pada yayasan Fatmawati, mengenai lokasi yang diminta oleh tim untuk ditempatkan di depan Hotel Rafles City, beliau menjawab harus dikaji lagi.

"Kita masih mengkaji dan melihat RT/RW nya, sesuai apa tidak diletakkan disana,"

Sementara itu, lokasi patung kuda beliau belum mengetahui nya, walaupun wartawan media sudah memberitahukan lokasi patung kuda itu saat ini.

"Aku dak tau dimana posisi kuda itu saat ini, kalau memang disana, sudah di cek apa belum, ada dak disana?, tapi yang kami tau bahwa biaya pemasangan kembali patung itu masih tanggungjawab pihak yayasan Fatmawati," tutup Teuku. Senin, 16/03/2021.

Namun saat di cek ke lokasi, sesuai arahan Teuku Zulkarnain, berdasarkan petunjuk lokasi yang diberikan oleh Kadis Sosial Provinsi, Patung Kuda tersebut tidak ada. (S1000).