Syarat Modal Inti Terpenuhi, Ini Harapan Dewan Untuk Bank Bengkulu
SiberZone.id - Pada penghujung tahun 2020 lalu Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank Bengkulu (BB) telah berhasil melalui syarat minimal modal inti. Tidak hanya itu saja tantangan yang dihadapi BPD akan semakin besar, dalam waktu dua tahun kedepan managemen BPD wajib menyediakan modal inti untuk Bank Bengkulu hal tersebut wajib dilakukan,Pada Hari Selasa (2/2/21).
Anggota Komisi Il DPRD Provinsi Bengkulu H Sujono SP MSi mengatakan, sebenarnya menurut politisi yang juga Ketua DPW PKS Provinsi Bengkulu ini. Secara ekonomi, maka modal inti untuk sebuah BPD bagi daerah seperti Bengkulu hingga Rp 3 Triliun ini tidak masuk hitung-hitungannya.
“Harapannya, mulai sekarang. Bagaimana kinerja Bank Bengkulu sebagai BPD menjadi lebih baik lagi, dan dua tahun lagi modal inti BPD itu wajib Rp 3 T. Ini yang harus dipikirkan dan dipersiapkan oleh managemen Bank Bengkulu,” terangnya.
Tambah anggota Fraksi PKS ini mulai sekarang harus dipikirkan langkah-langkah solusi yang akan diambil oleh Bank Bengkulu. Apakah kemudian nanti BPD ini bergabung atau merger dengan Bank Daerah lainnya.
"Bisa saja merger dengan BPD daerah tetangga, BPD Sumsel atau Lampung. jika dalam dua tahun tidak tercapai modal inti Bank Bengkulu Rp 3 Triliun, maka sanksinya BPD kita akan turun kasta lagi menjadi Bank Buku satu. Yang jadi persoalan itu, walaupun modal inti BPD kita nanti tercapai Rp 3 T, hitung-hitungan secara ekonomi juga belum masuk untuk daerah kita. Untuk apa dana sebesar itu? Yang jumlah nominalnya hampir sama dengan APBD Provinsi Bengkulu dalam satu tahun. Namun ini tetap kita lakukan karena syarat dilakukan sesuai regulasi yang ada untuk sebuah BPBD," jelasnya.
Lalu lebih lanjut lagi yang menjadi pertanyaan oleh sujono, apakah nanti BPD Bank Bengkulu ini akan kembali meminta PT. CT Corporation untuk menutupinya? Dimana dengan modal inti Rp 1 Triliun yang ada saat ini saja dana tersebut belum tentu maksimal bergulir di daerah.
“Kalaupun nanti kita jalin kerjasama dengan menanamkan modal Rp 3 Triliun saya pikir tidak akan ada investor yang mau. Kalau menurut saya yang paling memungkinkan bergabung merger dengan BPD lainnya. Sebab itu managemen wajib mempersiapkan langkahlangkah terbaik dalam dua tahun kedepan,” pungkas Sujono.
(SbZ/Gk)
- 320065 views