Skip to main content
x
Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA menjelaskan, FGD tahap II ini sebagai tindak lanjut dari FGD tahap I Perencanaan Penataan DDTS di Provinsi Bengkulu yang sudah dilaksanakan di Veranda Hotel Pakubuwono, Kebayoran Baru, Jakarta. Foto : Monica Anggraini

Pemprov Bengkulu Akan Laksanakan FGD Tahap II Untuk Rencana Akhir Penataan Kawasan DDTS

Siberzone.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu akan melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) tahap II untuk membahas perencanaan akhir penataan kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) Kota Bengkulu.

 

 

Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA menjelaskan, FGD tahap II ini sebagai tindak lanjut dari FGD tahap I Perencanaan Penataan DDTS di Provinsi Bengkulu yang sudah dilaksanakan di Veranda Hotel Pakubuwono, Kebayoran Baru, Jakarta pada jumat, 7 Juni 2024 lalu bersama para pemangku kepentingan dan pihak terkait lainnya.

"Pada bulan Juli di minggu pertama akan ada FGD finalisasi jika tidak ada kendala, karena DDTS mau dibangun detail sekali, jadi mereka mau mendapatkan masukan dari masyarakat," ujar Rohidi di Bengkulu, Selasa (11/06/2024).

Rohidin menyebutkan, dalam FGD tahap I masih ada perubahan perencanaan di beberapa sektor. Hal ini lantaran perencanaan harus menyesuaikan dengan kondisi kawasan DDTS, baik struktur tanah maupun unit-unit infrastruktur yang akan dibangun. 

"Kemarin kan ada tiga titik spot sebagai tempat wisata religius, kemudian landmark Danau Dendamnya, panggung besarnya, dan pojok umkm, dan perhitungan kemarin bisa berubah lagi karena tempat membangun itu kan kawasan rawa, setelah diuji pancang ada kedalamnya yang sampai 30 meter, itu yang mungkin agak membuat lebih mahal dan anggarannya bisa berubah," jelas Rohidin.

Dikatakan Rohidin, jika ia akan mengundang pihak terkait seperti masyarakat dan awak media untuk membahas secara detail penataan kawasan DDTS pada FGD tahap II nanti, agar bentuk format, relief, dan lainnya betul-betul sesuai dengan kebutuhan masyarakat Bengkulu.

"Pembangunan ini betul-betul memperhatikan aspek lingkungan, kemudian memadukan dengan adat budaya lokal, seperti bentuk tulisan dan lainnya, relief dan ornamennya, dan termasuk juga bentuk-bentuk bangunan. Ini akan dibuat storytelling dan narasi juga, sehingga memang perlu dapat masukan dari berbagai pihak, nanti kita akan mengundang pihak terkait seperti masyarakat dan awak media untuk membahas secara detail penataan kawasan DDTS ini," pungkas Rohidin.

Teporter : Monica Anggraini

Editor : Nur leli